Langsung ke konten utama

3 Teknik Dasar Ilmu Arsitek Untuk Membuat Desain Rumah Sendiri (Do It Yourself)


Bagi pencari rumah lazim klik google untuk mencari ide dan inpirasi desain rumah idaman.

Saran yang paling baik datanglah langsung di perumahan yang sedang dipasarkan.

Disitu pasti ada rumah contoh, kita akan langsung bisa merasakan pengalaman ruang yang cocok atau tidak dengan selera kita.

Rasakan detail desain rumah dalam tiap ruang, material yang digunakan serta efektifitas ruang rumah contoh tersebut.

Jangan hanya satu.

Kunjungi sebanyak banyaknya di lain tempat. Anda akan merasakan perbedaan kelebihan satu dengan yang lain.

Setelah merasakan pengalaman langsung tentang rumah, berikutnya kita bisa memperoleh gambaran desain rumah seperti apa yang kita inginkan.


Tiga teknik dari ilmu arsitek berikut ini dapat anda gunakan sebagai dasar membuat desain rumah anda sendiri.

1. Studi perilaku

Untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya, arsitek akan melakukan interview dengan  kliennya. Misalnya, bertanya berapa jumlah keluarga kita. Kebiasaan dan hobi kita.

Data yang diperoleh digunakan untuk menentukan jenis ruang apa saja yg diperlukan dan ukurannya.

2. Studi ruang

Sebelum menghasilkan layout rumah atau denah ideal, arsitek akan menentukan perletakan ruang-ruang atau zoning.

Zona ini dibagi menjadi beberapa jenis.

Zona publik, berarti bisa diakses umum secara bebas.

Contohnya: ruang tamu.

Zona semi publik,artinya dapat diakses orang2 dekat kita saja.

Contohnya: ruang keluarga.

Zona private, artinya khusus ruang kita dan hanya bisa diakses orang yg kita ijinkan.

Contohnya: ruang tidur.

Gunakan data studi perilaku sebelumnya untuk melakukan zoning ini. Secara umum desain rumah terdiri dari carport, ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, toilet, dapur dan gudang. Hubungan dan akses antar ruang inilah yang akan kita olah dalam bentuk zoning.

Zoning bisa kita lakukan dengan sketsa.

Setelah jadi sketsa zoning, kita tentukan ukuran ruang yang diinginkan. Untuk menentukan besar ruang, dapat kita gunakan buku standar ruang.

Buku standar ruang yang menjadi rujukan arsitek salah satunya adalah buku data arsitek oleh ernst neufert. Buku ini bisa diperoleh ditoko-toko buku.

Perlu diingat juga, penentuan ukuran ruang ini juga dibatasi oleh lahan yg anda miliki.

3. Studi bentuk

Akhirnya...

Selesai membuat denah ideal menurut anda, saatnya mereka-reka bentuk tampak. Sebagai referensi bentuk tampak rumah, bisa kita peroleh dari berbagai sumber.

Cari dari majalah desain, buku-buku desain tampak rumah, atau lewat browsing internet.

Yang membedakan hasil desain rumah antara yang awam dan seorang arsitek adalah jam terbang mendesain yang sudah banyak, imajinasi, kemampuan rekayasa bentuk tiga dimensi dan pengalaman yang diperoleh di proyek.

Bagaimana dengan anda? Masih ragu dengan kemampuan sendiri dalam mendesain rumah?

Jika masih tidak yakin dengan kemampuan Anda, silahkan menghubungi arsitek favorit Anda.

Untuk mengetahui berapa biayanya, Anda bisa membacanya disini.

Komentar